BERITABETA.COM, Saparua – Komitmen ratusan kepala keluarga (KK) Negeri Iha untuk pulang ke tanah leluhur di Negeri Iha, Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah terus mengemuka, setelah belasan tahun eksodus meniggalkan tanah leluhurnya, pasca konflik yang terjadi pada tahun 1999 silam.

Persiapan pulang kampung pun dilakukan dengan menggelar acara silaturahim bersama  Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Muspika) Saparua Timur dan sejumlah Kepala Pemerintahan Negeri se- Kecamatan Saparua Timur yang dipusatkan di Rumah Singgah, Negeri Iha Kecamatan Saparua Timur, Rabu (31/3/2021).

Kegiatan ini dimotori oleh kelompok masyarakat Desa Iha, yang tergabung dalam Komunitas Peduli Nusa Iha (Kompi-Nusa Iha). Ikut hadir  dalam kegiatan tersebut Camat Saparua Timur dan para Kepala Pemerintah Negeri dan Binmas Polda Maluku beserta jajarannya.

Penasehat Kompi - Nusa Iha, Mayor Inf. M. Mahubessy dalam sambuatnnya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Camat Saparua Timur dan sejumlah raja serta  pimpinan jemaat yang telah membantu secara moril dan materil dalam proses pembagunan Rumah Singgah di negeri tersebut.

Mahubessy mengatakan, pembangunan Rumah Singgah yang dilakukan sejak tahun 2018 itu telah menjadi tempat persinggahan bagi masyarakat Iha yang pulang ke tanah leluhur.

Atas partisipasi dan bantuan sejumlah pihak itu, dalam acara silaturahim itu juga diberikan Piagam Penghargaan kepada Camat Saparua Timur Halid Pattisahusiwa, S.Sos dan sejumlah raja di Kecamatan Saparua Timur yang hadir dalam kesempatan itu.

Sekretaris Kompi-Nusa Iha, Ghali Hatala, ST. M.Si. dalam kesempatan itu penyampain pihaknya kini tengah menyiapkan rencana pengembangan kawasan pemukiman di Negeri Iha.

Muspika Saparua Timur bersama para raja dan perwakilan warga Iha dalam silaturahim di Rumah Singga Negeri Iha, Selasa (31/3/2021)

Dengan harapan,  dari program Pemerintah Daerah melalui Balai Perumahan dan Pemukiman dan Dinas Perumahan di Kabupaten Maluku Tengah yakni program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) dapat diupayakan untuk masuk ke Negeri Iha.

“Saat ini sudah ada sebanyak 104 kepala keluarga yang terdata dan menyatakan diri siap untuk pulang menetap di tanah leluhur ini. Harapanya, proses ini dapat berjalan dengan baik sesuai nawaitu kami ingin kembali menjaga negeri ini,” tandas Ghali.