BERITABETA.COM, Bula — Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mencanangkan Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GSRA) di Desa Jembatan Basah, Kecamatan Bula Barat pada Senin kemarin.

Kepala BPN Kabupaten SBT Juliana Jolanda Salhuteru kepada beritabeta.com di ruang kerjanya, Selasa (23/4/2024) menerangkan, kegiatan yang digelar pada hari kemarin itu bertepatan dengan peringatan hari bumi yang diselenggarakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota.

Salhuteru menandaskan, khusus di SBT, BPN melibatkan Dinas Pertanian setempat dan PT. PLN ULP Bula yang ditandai dengan pemasangan puzzle di Desa Jembatan Basah.

"Gerakan sinergi reforma agraria secara nasional terpusat di Jawa Barat (Sukabumi dan Cianjur). Tetapi secara serempak juga kita di seluruh kabupaten/kota melakukan gerakan sinergi reforma agraria ini ditandai dengan pemasangan puzzle. Khusus SBT kamari kami dengan Dinas Pertanian SBT dan kami menggandeng PT. PLN ULP Bula," terang Juliana Jolanda Salhuteru.

Dia mengungkapkan, pelaksanaan GSRA ini bertujuan untuk percepatan reforma agraria.

Dimana, kata dia, dalam Peraturan Presiden (Perpres) terbaru nomor 62 tahun 2023 tentang percepatan reforma agraria yang tertuang dalam pasal 56 mengamanatkan bahwa dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang tidak hanya dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab), namun juga melibatkan badan usaha.

"Sehingga kemarin itu memang kita dari BPN SBT melibatkan PT PLN ULP Bula itu," ungkapnya.

Ia berharap, melalui gerakan sinergi sebagai bentuk implementasi dari reforma agraria ini menjadi titik pacu  adanya sinergitas dan kolaborasi, kemudian informasi-informasi tentang sinergi dan kolaborasi ini informasinya lebih utuh dan jelas kepada masyarakat.

"Supaya lebih sinkron lagi kegiatan penataan aset dan penataan akses. Karena memang reforma agraria ini kita mau penataan aset dan penataan akses," harapnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi